“Meterai Elektronik (e-Meterai) resmi diluncurkan pada 1 Oktober 2021 sebagai solusi digital untuk pajak atas dokumen elektronik. Selain praktis dan ramah lingkungan, e-Meterai juga memastikan keamanan dokumen elektronik, terutama dalam penggunaannya sebagai alat bukti di pengadilan.“

Dengan semakin berkembangnya teknologi, pemerintah Indonesia menghadirkan inovasi terbaru di bidang perpajakan: e-Meterai. Mulai 1 Oktober 2021, e-Meterai resmi diluncurkan dan menjadi bagian dari sistem perpajakan elektronik di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan perkembangan global menuju digitalisasi, di mana semakin banyak transaksi dan dokumen penting yang kini beralih ke bentuk digital.

Namun, apa sebenarnya e-Meterai dan bagaimana pengaruhnya terhadap transaksi yang kita lakukan?

Apa Itu e-Meterai?

e-Meterai merupakan bentuk meterai dalam format elektronik yang memiliki fungsi sama dengan meterai konvensional. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai serta PP No. 86 Tahun 2021, e-Meterai digunakan untuk pembayaran pajak atas dokumen elektronik, terutama yang berfungsi sebagai alat bukti di pengadilan.

Penting untuk diingat bahwa meskipun e-Meterai diperlukan untuk sahnya suatu dokumen secara pajak, ia bukan penentu keabsahan hukum dari dokumen tersebut. Fungsinya lebih kepada melengkapi persyaratan pajak yang harus dipenuhi oleh suatu dokumen elektronik.

Bentuk dan Ciri-Ciri e-Meterai

Dikeluarkan oleh Perum Peruri, e-Meterai berbentuk persegi dengan warna dominan merah muda. Setiap e-Meterai memiliki kode unik berupa nomor seri dan beberapa elemen visual yang menunjukkan keasliannya. Elemen-elemen ini mencakup lambang negara Garuda Pancasila, tulisan “METERAI ELEKTRONIK”, dan angka tarif bea meterai “10000” serta “SEPULUH RIBU RUPIAH.”

Keberadaan kode unik tersebut berfungsi sebagai pengaman, memastikan bahwa setiap meterai adalah otentik dan dapat diverifikasi melalui sistem resmi.

Keunggulan e-Meterai

Dalam beberapa hal, e-Meterai lebih unggul dibandingkan meterai fisik yang selama ini digunakan. Salah satu kelebihannya adalah kemudahan dalam penggunaan. Anda tidak perlu lagi pergi ke toko atau kantor pos untuk membeli meterai fisik. e-Meterai bisa langsung dibeli dan diakses melalui sistem elektronik menggunakan perangkat yang terhubung ke internet.

Keamanan e-Meterai juga tidak diragukan lagi. Dengan sistem pengamanan digital yang tinggi, e-Meterai memiliki risiko yang lebih kecil untuk dipalsukan dibandingkan meterai fisik. Setiap dokumen yang menggunakan e-Meterai bisa diperiksa keasliannya melalui aplikasi atau situs resmi yang telah disediakan.

Selain itu, e-Meterai mendukung upaya ramah lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan kertas, e-Meterai turut serta dalam kampanye pengurangan limbah kertas, sejalan dengan konsep paperless office yang kini semakin diadopsi di berbagai sektor.

Pentingnya e-Meterai dalam Transaksi Elektronik

Pengenalan e-Meterai menjadi solusi yang ideal di tengah semakin maraknya transaksi dan dokumen digital. Kehadirannya tidak hanya menyederhanakan proses pembayaran pajak, tetapi juga memungkinkan dokumen elektronik untuk diakui secara sah dalam proses hukum. Sebagai contoh, e-Meterai digunakan dalam berbagai jenis dokumen perdata seperti Memorandum of Understanding (MoU), surat rekomendasi, akta notaris, dan berbagai surat berharga lainnya.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Tidak seperti meterai tempel yang harus ditandatangani dengan tanda tangan fisik di atasnya, penggunaan e-Meterai tidak memerlukan tumpang tindih dengan tanda tangan digital. Hal ini karena e-Meterai mengandung kode QR yang memerlukan area tersendiri agar dapat terbaca dengan baik.

Penggunaan yang Diatur dalam UU Bea Meterai

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai, e-Meterai wajib dibubuhkan pada berbagai jenis dokumen tertentu, terutama yang berhubungan dengan nilai transaksi di atas Rp5.000.000,00. Penggunaannya juga menjadi penting dalam dokumen yang menyatakan penerimaan uang, perjanjian hutang, dan dokumen-dokumen lain yang mungkin diperlukan di pengadilan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun e-Meterai memberikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang mungkin muncul, terutama terkait literasi digital masyarakat. Tidak semua orang familiar dengan cara menggunakan e-Meterai dan sistem elektronik yang terkait dengannya. Sosialisasi yang lebih luas masih dibutuhkan untuk memastikan bahwa e-Meterai dapat diakses dengan mudah oleh semua kalangan, baik individu maupun perusahaan.

Ke depannya, diharapkan e-Meterai dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, terutama dalam sektor hukum dan bisnis. Dengan semakin banyaknya dokumen yang beralih ke bentuk elektronik, e-Meterai menjadi langkah logis yang memastikan bahwa setiap transaksi dan perjanjian tetap sah di mata hukum, tanpa mengabaikan kewajiban perpajakan.

Dengan peluncuran e-Meterai, Indonesia telah melangkah maju dalam digitalisasi sektor perpajakan. Meski tantangan tetap ada, manfaat yang ditawarkan oleh e-Meterai sangat menjanjikan bagi masa depan transaksi digital di Indonesia.