Pentingnya Berhati-hati dalam Mengunggah Buah Hati di Media Sosial

“Media sosial sekarang menjadi tempat banyak predator berkeliaran, salah satunya pedofilia. Sebagai orang tua, kita harus lebih berhati-hati dalam mengunggah perkembangan buah hati kita di media sosial. Pelajari hal-hal yang harus dihindari sebelum mengunggah buah hati di media sosial.”

Menunjukkan perkembangan buah hati kita di media sosial tentu merupakan hal yang menyenangkan bagi para orang tua. Keluarga atau kerabat terdekat kita dapat melihat dan berinteraksi dengan anak kita melalui unggahan di media sosial. Namun, saat ini tidak semua hal dapat kita unggah di media sosial. Ada banyak pertimbangan yang perlu kita perhatikan untuk keselamatan buah hati kita, meskipun kita merasa aman hanya keluarga atau kerabat yang melihat unggahan tersebut.

Faktanya, media sosial kini menjadi tempat banyak predator berkeliaran, salah satunya adalah pedofilia. Pedofil adalah istilah yang merujuk pada orang yang mengidap gangguan seksual berupa nafsu seksual terhadap anak-anak atau remaja di bawah usia 14 tahun. Sebagian besar pedofil adalah pria, tetapi wanita juga bisa mengalami gangguan seksual ini.

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), ribuan laporan kekerasan terhadap anak diterima. Tragisnya, pelaku kebanyakan berasal dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar anak itu berada, seperti di dalam rumah sendiri, lingkungan sosial, sekolah, atau orang yang tidak dikenal dari media sosial.

Kejahatan seksual, termasuk terhadap anak-anak, memang cukup banyak terjadi di internet, terutama melalui media sosial. Menurut Adweek, 33% dari seluruh kejahatan seksual yang ada di internet dimulai melalui media sosial. Apalagi, diketahui bahwa 25% pengguna Facebook pada tahun 2010 berusia di bawah 10 tahun. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus lebih berhati-hati dalam mengunggah perkembangan buah hati kita di media sosial.

Adanya pedofilia tentu menjadi kekhawatiran bagi para orang tua untuk mengunggah buah hati di media sosial. Namun sebelum ketakutan tersebut menghambat kebebasan kita di media sosial, ada beberapa hal yang perlu dihindari sebelum mengunggah buah hati di media sosial.

1. Jangan Memposting Anak dalam Keadaan Tanpa Busana. Meskipun anak-anak, mereka punya privasi, ada banyak orang di luar sana yang dapat dengan mudah dan bebas mengakses media sosial kita. Salah satunya bisa jadi pedofil yang dapat memanfaatkan foto tersebut. Faktanya, foto anak berpakaian lengkap pun bisa jadi bahan fantasi seksual bagi para pedofilia.
2. Jangan Memposting Lokasi Sekolah Anak Hal ini harus dihindari, maraknya tindak kriminal penculikan yang dapat mengintai anak kita dengan cara mengetahui lokasi sekolahnya. Oleh karena itu, orang tua harus menghindari mengunggah lokasi sekolah anak di media sosial.
3. Jangan Memposting Anak Ketika Sedang Bermain dengan Kawannya Ada beberapa orang tua yang mungkin telah memilih untuk tidak memposting buah hati di media sosial manapun dengan alasan tertentu. Oleh karena itu, jangan asal memposting sesuatu di media sosial, mintalah izin dari orang tua sebelum memposting foto anaknya.
4. Hindari Menggunakan Beberapa Hastag Sebelum Mengunggah Tanpa disadari, penggunaan tagar (#) tertentu diyakini dapat berisiko membuat anak-anak menjadi target pedofil pada predator seks. Tagar yang dimaksud adalah #bathtime. Oleh karena itu, jangan sebagai orang tua membubuhkan tagar #bathtime pada setiap unggahan foto anak di media sosial. Ada predator online di seluruh dunia yang bersembunyi di dalam ‘web gelap’. Mereka menunggu unggahan foto imut balita Anda hanya karena menggunakan tagar tertentu. Jangan biarkan tagar seperti itu menjadi celah bagi predator untuk mengambil foto anak kita.

Nah, itu dia 4 hal yang perlu dihindari sebelum mengunggah kegiatan anak di media sosial. Sebelum memutuskan untuk mengunggah, ada baiknya memikirkan dampak kedepannya yang dapat mengancam buah hati kita. Cobalah untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam mengunggah informasi di media sosial. Ingatlah bahwa keamanan dan privasi anak kita sangat penting. Jangan sampai kita mengambil risiko dengan mengunggah informasi yang dapat membahayakan mereka.

Pilihlah untuk mengunggah dengan bijak dan bertanggung jawab.