Pada saat Anda membuat sebuah karya, entah itu berupa lagu, buku, dan lain sebagainya, Anda akan perlu untuk mendaftarkan karya tersebut sebagai hak cipta milik Anda. Hal ini untuk melindungi hak ekonomi dan juga hak moral dalam hak cipta.

Karena, pada dasarnya kedua hak itu memang melekat secara terus-menerus pada suatu karya. Hanya saja, memang belum orang yang tahu tentang apa saja yang termasuk hak moral dan hak ekonomi dalam hak cipta dan bagaimana cara kerja keduanya.

Maka dari itu, berikut adalah segala hal yang perlu Anda ketahui tentang hak moral dan hak ekonomi!

Pengertian Hak Moral dan Hak Ekonomi dalam Hak Cipta

Menurut UU Hak Cipta, ada dua jenis hak yang akan terus ada sejak hak cipta tersebut Anda daftarkan ke lembaga yang berwenang. Kedua jenis hak tersebut adalah hak moral dan hak ekonomi, yang definisi dan contohnya kelas perlu Anda ketahui.

Terlebih, bagi Anda yang sedang berniat untuk mendaftarkan hak cipta, entah itu berupa lagu, buku, atau karya lainnya, Anda perlu tahu terlebih dahulu mengenai hal ini. Dengan begitu, Anda akan tahu tentang hak-hak apa saja yang akan hukum lindungi.

Maka dari itu, setelah Anda tahu jika hak cipta terdiri dari 2 hak yaitu hak ekonomi dan juga hak moral, Anda perlu tahu definisi dan contoh dari keduanya. Karena alasan tersebut, berikut penjelasan tentang hak moral dan juga hak ekonomi dalam hak cipta!

1. Hak Moral

Perlu Anda ketahui jika hak moral dalam hak cipta adalah hak yang melekat pada pencipta atau pemilik hak cipta bahkan hingga mereka meninggal dunia. Terutama, pada saat ada orang lain yang akan menggunakan atau menggandakan karya tersebut.

Pada saat itu, orang tersebut wajib untuk mencantumkan nama pencipta atau pemilik hak cipta dari karya yang mereka pakai atau mereka gunakan. Itu adalah salah satu hak eksklusif dalam hak cipta yang perlu orang lain hargai dan pastinya dilindungi oleh UU.

Salah satu contoh hak moral dalam hak cipta yang paling umum adalah kewajiban untuk mencantumkan penulis lagu pada saat ada orang lain yang menampilkan lagu tersebut. Lalu, perlu Anda ketahui juga jika hak moral tidak bisa Anda alihkan kepada orang lain.

2. Hak Ekonomi

Berbeda dengan hak moral, Anda dapat mengalihkan hak ekonomi dalam hak cipta kepada orang lain, terutama keluarga atau kerabat dekat. Pada umumnya, hal ini dilakukan pada saat pencipta atau pemilik hak cipta tersebut memang telah meninggal dunia.

Contoh hak ekonomi tersebut berupa royalti yang akan pencipta atau pemilik hak cipta dapatkan pada saat ada orang lain yang menggunakan atau menggandakan karya tersebut.

Ketika mereka meninggal, hak ekonomi yang mereka berhak dapatkan dari hak cipta pastinya akan terus mengalir. Salah satu contohnya adalah pada saat pencipta lagu sudah meninggal, royalti yang mereka dapatkan dari penggunaan lagu tersebut akan tetap ada.

Namun, pada saat pencipta masih hidup pun, terkadang ada pihak lain yang akan menerima hak ekonomi dari hak cipta tersebut. Misalnya dalam hak cipta lagu, bukan hanya pencipta saja yang akan menerima royalti, namun juga produser dan pihak lain.

Penutup

Itulah segala hal yang perlu Anda ketahui tentang penggunaan hak ekonomi dan juga hak moral dalam hak cipta yang sesuai dengan peraturan Undang-Undang. Anda juga bisa mendaftarkan hak cipta melalui Chayra Solusi HKI layanan pencatatan hak cipta dan pendaftaran merek persembahan dari chayra.id.