Proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 menjadi perubahan besar dalam kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru. Melalui WhatsApp learning merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang menarik.

Melalui WhatsApp proses belajar dapat dilakukan dengan mudah; yaitu mengkomunikasikan, memberikan materi dan mengumpulkan tugas siswa. Sehingga interaksi antara guru dan siswa tetap terjaga secara optimal.

Proses pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan interaksi yang melibatkan guru dan siswa dalam waktu dan tempat yang sama. Menurut Sukandi Maulana, proses pembelajaran memiliki lima komponen komunikasi yaitu; guru (komunikator), materi pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan) dan tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran di masa pandemi berbeda dengan penerapan pembelajaran sebelum pandemi covid-19. Pelaksanaan pembelajaran pra-pandemi meliputi:

1. Penyajian materi pelajaran dengan berbagai ceramah.
2. Mengasosiasikan materi pembelajaran melalui keterkaitan materi dengan situasi nyata
3. Menerapkan materi yang telah dipelajari dengan mengerjakan dan menjawab soal.
4. Membuat kesimpulan atas materi pembelajaran yang dilakukan siswa.

Sedangkan proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19 lebih sederhana yaitu tahapan mengkomunikasikan, membimbing, dan menemukan tugas belajar siswa. Proses pembelajaran tidak hanya pada aspek guru tetapi juga menuntut kemandirian siswa.

Siswa harus mencari, menemukan, dan menyimpulkan sendiri apa yang telah dipelajarinya dan belajar mandiri sebagai penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran online

Pembelajaran ini merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi siswa untuk belajar lebih luas, lebih banyak dan bervariasi. Pembelajaran berani secara keseluruhan mengandalkan alat teknologi dan internet.

Bentuk pembelajaran online berupa video online, materi pembelajaran online, sesi tatap muka, soal online interaktif, kuis dan praktek atau proyek. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah WhatsApp learning.

Model pembelajaran

Model PJBL (Project Based Learning)

Proses pembelajaran biasanya menggunakan model PJBL. Di mana siswa diperintahkan oleh guru untuk membentuk proyek. Biasanya model pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok.

Agar model pembelajaran berlangsung efektif, guru terlebih dahulu meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran yang terdapat pada buku terlebih dahulu, guru memberikan penjelasan tentang proyek yang akan dibuat siswa.

Model PBL (Problem Based Learning)

Proses pembelajaran lainnya dengan model PBL. Model pembelajaran ini Dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan orang tua. Misalnya pada saat mengukur materi, guru terlebih dahulu memberikan materi berupa video pembelajaran. Kemudian menyapa siswa sebelum memulai pembelajaran dan memberikan pemahaman awal kepada siswa.

Proses pembelajaran ini biasanya menggunakan aplikasi WhatsApp dan Google Classroom. Yang pastinya dibutuhkan kerja sama yang baik dengan stakeholder, baik orang tua maupun lingkungan tempat tinggal siswa yaitu masyarakat sekitar. Dengan begitu siswa akan merasakan suasana belajar seperti di sekolah.

Belajar dari Youtube

Agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang disampaikan, guru sering mencari video pembelajaran dari YouTube yang berkaitan dengan bahan ajar. Hal ini menjadikan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Selain materi yang menyenangkan dalam bentuk video, siswa akan sangat mudah mengumpulkan materi yang diajarkan.

Tak hanya itu, untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, guru memberikan soal latihan berupa kuis yang dibuat oleh guru di Google Forms dan mengirimkan tugas berupa formulir atau dokumen ke grup WhatsApp.

Proses pembelajaran online yang dilakukan diikuti oleh aplikasi pembelajaran online guru utama yaitu WhatsApp learning. Guru mampu memberikan inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan aplikasi WhatsApp dengan model pembelajaran lainnya. Tujuan utama dari berani belajar adalah untuk mencapai proses belajar semaksimal mungkin.